Meningkatkan Pengalaman Belajar dengan AR dan VR dalam Pendidikan
Dengan hadirnya teknologi baru seperti 5G, grafik komputer, dan realitas tertambah (AR), bidang pendidikan memiliki banyak hal yang dapat diharapkan. Dengan integrasi teknologi ini ke dalam proses pendidikan, guru dan siswa dapat mengharapkan pengalaman belajar yang jauh lebih kaya. Salah satu teknologi tersebut adalah Realitas Virtual (VR), yang menawarkan sejumlah manfaat bagi lingkungan kelas.
Berbeda dengan metode pembelajaran tradisional, yang biasanya dibatasi oleh ruang dan sumber daya fisik, VR memungkinkan pelajar untuk merasakan dunia secara mendalam dan realistis. Hasilnya, mereka lebih mudah memahami konsep yang rumit dan terlibat dalam eksperimen langsung.
Selain itu, VR juga dapat digunakan untuk mengajarkan topik kepada siswa dengan cara yang lebih relevan dan mudah diingat. Hal ini karena VR memungkinkan siswa berinteraksi dengan subjek dengan cara yang sama sekali berbeda, yang dapat membuat mereka merasa menjadi bagian dari cerita.
Hasilnya, VR merupakan alat yang sangat efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan meningkatkan tingkat retensi. Faktanya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of North Carolina menemukan bahwa penggunaan VR di kelas dapat meningkatkan pembelajaran hingga 30%.
Selain itu, VR dapat digunakan untuk memperkenalkan siswa pada berbagai mata pelajaran, termasuk sains dan sejarah, dengan cara yang menarik. Hal ini karena VR memungkinkan siswa melihat informasi dalam bentuk 3D, yang memudahkan mereka memahami topik yang rumit. VR juga dapat digunakan untuk membuat pelajaran lebih menarik dengan memperkenalkan permainan dan simulasi interaktif.
Keuntungan lain dari penggunaan VR di kelas adalah dapat membantu guru membangun hubungan yang lebih kuat dengan siswanya. Hal ini karena VR memberi siswa kesempatan untuk berinteraksi dengan guru mereka secara lebih personal, yang dapat membuat mereka merasa lebih nyaman dan percaya.
Selain itu, VR juga dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan kelas yang lebih menarik dengan memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam kunjungan lapangan virtual dan kegiatan lain yang sebelumnya tidak mungkin atau tidak praktis. Misalnya, peserta didik dapat menggunakan VR untuk mengunjungi berbagai situs bersejarah, seperti situs Alamo atau Everglades, atau mereka dapat terlibat dalam laboratorium virtual dan kegiatan lain yang sulit atau tidak mungkin dilakukan di ruang kelas tradisional.
Potensi VR dan AR dalam bidang pendidikan sangat besar. Oleh karena itu, para pendidik perlu memastikan bahwa mereka memanfaatkan alat-alat ini untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi para siswa. Dengan demikian, mereka dapat yakin bahwa para siswa akan memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berhasil di dunia yang modern dan berubah dengan cepat. Oleh: David Kaufman, Profesor di Fakultas Pendidikan Simon Fraser